Hukum Mendatangi dan Berobat Kepada Dukun

Tidak boleh berobat kepada tukang sihir dan juga dukun. NabiShallallahu 'alaihi wasallammelarang mendatangi dukun dan tukang sihir. Beliau besabda,"Janganlah kalian mendatanginya…".BeliauShallallahu 'alaihi wasallamjuga bersabda,
من أتى عرافًا فسأله عن شيء؛ لم تقبل له صلاة أربعين يومًا (رواه مسلم في الصحيح)
"Siapa yang mendatangi 'arraf (peramal) lalu menanyakan sesuatu kepadanya, maka salatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam"(HR. Muslim dalam sahihnya).
Mendatangi'arraf(peramal) sama halnya mendatangikahin[1] (dukun),munajjim(ahli nujum),sahir(tukang sihir),rammal(tukang ramal yang menggaris-garis di pasir untuk meramal sesuatu), dan yang semisal dengannya.
RasulullahShallallahu 'alaihi wasallambersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
من أتى كاهنًافصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد-عليه الصلاة والسلام-
"Barangsiapa mendatangi dukun lalu memercayai apa yang dia katakan, maka dia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad 'Alaihi shallaatu wasallam"(HR. Abu Dawud no. 3904, at Timidzi no. 135, an Nasai dalamas-Sunan al-Kubrano. 9017, Ibnu Majah no. 639, Ahmad no. 10167, dinilai sahih oleh Syaikh Al Albani).
RasulullahShallallahu 'alaihi wasallamjuga bersabda,
ليس منا من سحر أو سُحر له، وليس منا من تكهن أو تُكهن له.
"Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang melakukan perbuatan sihir, atau membenarkannya, yang mendatangi dukun, atau membenarkan ucapannya"
Seorang mukmin tidak boleh mendatangi (termasuk berobat) kepada peramal, dukun, dan ahli nujum. Bahkan RasulullahShallallahu 'alaihi wa salammemperingatkan dengan peringatan yang keras. Tidak boleh pula bertanya dan membenarkan ucapannya. Bertanya kepada mereka tanpa membenarkannya merupakan suatu kemungkaran besar meskipun belum termasuk kesyirikan. Membenarkan ucapannya, meyakini bahwa mereka mengetahui hal ghaib, merupakan kufur akbar. Hal itu dikarenakan yang mengetahui ilmu ghaib hanyalah AllahTa'ala. Barang siapa mengklaim bahwa ada yang mengetahui hal ghaib selain AllahTa'ala,maka dia kafir. Baik dia mengatakan bahwa yang mengetahui hal ghaib itu adalah RasulullahShallallahu 'alaihi wa sallamatau selainnya. Hanya AllahTa'ala yangmengetahui ilmu ghaib. AllahTa'alaberfirman,
قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ.
"Katakanlah, 'Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah'"(QS. An Naml: 65)
Ilmu ghaib itu hanya Dia yang mengetahui, bukan yang selain Nya.
Catatan Kaki:
[1] Al-BaghawiRahimahullahmengatakan, "Al-kahinadalah seseorang yang mengabarkan sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang. Ada pula yang mengatakan,al-kahinadalah yang mengabarkan apa yang tersembunyi dalam kalbu. Sedangkan'arrafadalah orang yang mengaku-ngaku mengetahui urusan-urusan tertentu melalui cara-cara tertentu. Dengan cara itu, ia mengaku mengetahui tempat barang yang dicuri atau hilang."
Sumber:muslim.or.id

Semua Pihak Diminta Serius Perangi Narkotika

Kupas Tuntas Hukum dan Adab Berkurban

Untukmu yang Masih Meninggalkan Shalat

Bolehkah Wanita Memendekkan Rambutnya ?

Inilah Misi Utama Dakwah Rasulullah
