Milikilah Ilmu, Karena Ilmu Menjagamu

العلم خير من المال العلم يحرسك, وأنت تحرس المال
Ilmu itu lebih mulia dari harta.
Karena ilmu menjagamu dan harta kamu yang menjaganya.
Di dalam hadits,
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الجَنَّةِ.
Barangsiapa yang menempuh perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.
(HR. Imam Muslim)
Kata ulama : jalan yang paling mudah untuk masuk surga adalah menuntut ilmu.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ
"Keutamaan orang berilmu di atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang."
(HR. Abu Dawud. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha'if Sunan Abu Dawud no. 3641)
Ilmu bukan hanya menjaga diri pribadi, tetapi juga lingkungan sekitar. Itu makanya orang yang menuntut ilmu di do'akan oleh ikan di laut,
صاحب العلم يستغفر له كل شيء حتى الحوت في البحر
"Segala sesuatu memintakan ampun bagi ahlul ilmi, sampai-sampai ikan di lautan."
(HR. Abu Ya'la. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha'if Al-Jaami' Ash-Shaghir no. 7201)
Karena jika tidak ada ilmu akan melakukan kerusakan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
(QS. Ar Rum: 41)
Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
(QS. Az-Zumar : 9)
Semakna dengan ayat,
وَمَا يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُ
Tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.
(QS. Fathir : 19)
Ada enam faedah pada ayat dalam surah Az-Zumar ayat 9 :
1. Berbeda orang berilmu dengan tidak berilmu dimana orang berilmu lebih mudah dan cepat dalam mengamalkan ilmu, tentu berbeda dengan orang yang tidak memiliki ilmu, yang masih meraba-raba dalam beramal yang mana waktunya terbuang dengan begitu saja.
Semua dalil yang menunjukkan keutamaan ibadah, maka itu sudah termasuk keutamaan ilmu.
Orang yang mengerti dengan manasik haji, maka ia akan menghindari larangan-larangannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ
(Musim) haji adalah dalam beberapa bulan yang dimaklumi. Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji. maka tidak boleh rafats, berbuat fasik, dan berbantah-bantahan dalam masa mengerjakan haji"
(QS. Al-Baqarah/2 : 197)
2. Orang berilmu, ilmunya akan menjaganya dari kesalahan-kesalahan. Adapun orang jahil terjerumus dalam kesalahan.
3. Orang berilmu akan berbahagia akan terungkapnya hakikat-hakikat. Sementara orang jahil dalam keadaan sebaliknya dalam keadaan kebingungan.
4. Orang berilmu merasa berkecukupan sehingga tidak bergantung kepada orang lain, orang jahil masih bergantung dengan orang lain.
5. Berlezat-lezat dengan ilmu yang mendatangkan kebahagiaan. Orang jahil sebaliknya.
وَمَا يَسْتَوِى ٱلْأَعْمَىٰ وَٱلْبَصِيرُ
Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.
(QS. Fathir : 19)
وَلَا ٱلظُّلُمَٰتُ وَلَا ٱلنُّورُ
"Dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya."
(QS. Fathir : 20)
وَلَا ٱلظِّلُّ وَلَا ٱلْحَرُورُ
"Dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas."
(QS. Fathir : 21)
Kebahagiaan mendapatkan ilmu sebagaimana kisah antara Nabi Musa dengan Nabi Khidir. Nabi Musa bahagia masih bisa belajar.
Riwayat yang mana Abu Bakar dan Umar pergi menjumpai Ummu Aiman, yang mana Ummu Aiman menangis, beliau menangis karena ayat (ilmu) tidak turun lagi setelah Nabi wafat.
Para ulama adalah orang yang paling bahagia karena ilmu yang ada pada dada mereka, meskipun secara kasat mata mereka kekurangan dalam masalah harta.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,
إنّ في الدّنيا لجنّة من لم يدخلها لم يدخل جنّة الآخر
"Di dunia itu terdapat surga. Barangsiapa yang tidak memasukinya, maka dia tidak akan memperoleh surga akhirat."
Para salaf mengatakan,
لَوْ يَعْلَمُ المُلُوْكُ وَأَبْنَاءُ المُلُوْكِ مَا نَحْنُ فِيْهِ لَجَلِدُوْنَا عَلَيْهِ بِالسُّيُوْفِ
"Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kenikmatan yang ada di hati kami ini, tentu mereka akan menyiksa kami dengan pedang."
6. Dengan ilmu mendapatkan dampak yang bermanfaat dan mendatangkan pahala di akhirat. Karena orang yang berilmu merupakan sumber arahan.
Inilah diantara dalil orang yang berilmu menjaga dirinya. Ilmu di sini maksudnya adalah ilmu yang membuahkan amalan.
Bukakankah Al-Qur'an itu Hujjah untukmu dan atasmu?
Bukankan Yahudi dimurkai karena mereka tidak mengamalkan ilmunya?
Ibnul Qayyim mengatakan,
"Semua ilmu yang tidak mengantarkan keyakinan maka ilmu itu terkontaminasi."
(Catatan Daurah bersama Ustadz Dr Firanda Andirja, MA. hafizhahullahu Ta'ala pada hari Sabtu tanggal 9 Sya'ban 1446 H / 8 Februari 2025 M ba'da Shubuh di Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru)

Adakah Hari Sial Dalam Islam ?

Keutamaan Anak Perempuan

Sejarah Tahun Baru Masehi

Jati Diri Seorang Muslim

Sampai Kapan Kita Menuntut Ilmu ?
