Deposito Syariah: Investasi Aman Tanpa Risiko Riba, Cocok Buat Gen Z

Wiliyam Faisal - Selasa, 29 Oktober 2024 19:54 WIB
Deposito Syariah: Investasi Aman Tanpa Risiko Riba, Cocok Buat Gen Z
Foto: net

datanews.id -Buat gen Z, kebebasan finansial di usia muda adalah impian banyak orang. Di tengah gaya hidup serba digital dan cepat, godaan untuk terlihat sukses dengan instan-flexing di media sosial atau mungkin mengikuti tren investasi berisiko tinggi-sering kali mendorong kita mengambil keputusan keuangan yang kurang matang. Namun, daripada terjebak dalam investasi dengan risiko kerugian yang besar, kenapa tidak coba sesuatu yang lebih stabil dan menguntungkan? Salah satu pilihannya adalah deposito syariah. ini adalah solusi aman buat kamu yang ingin uangnya berkembang tanpa terjebak bunga riba dan risiko kerugian yang sangat besar.

Deposito syariah adalah bentuk investasi yang di jalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang melarang riba (bunga) dan memastikan setiap transaksi dilakukan secara adil dan transparan. Disini, bank tidak mengambil keuntungan dengan bunga, tetapi menggunakan skema bagi hasil dari keuntungan yang di peroleh dengan memanfaatkan uang nasabah dalam kegiatan ekonomi yang halal.

Dalam deposito syariah, biasanya digunakan akad murabahah. Pada akad ini, kamu sebagai pemilik modal (nasabah) menyetor uang ke bank, sedangkan bank bertindak sebagai pengelola dana. Keuntungan yang didapatkan dari pengelolaan dana ini akan dibagi antara nasabah dan bank sesuai dengan nisbah (bagi hasil) yang sudah disepakati sebelumnya.

Berikut adalah contoh skema deposito syariah dengan akad murobahah:

1. Setoran awal : 10 juta

2. Bank mengelola dana : bank menggunakan dana ini untuk usaha yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti pembiayaan bisnis halal, tanpa terlibat dalam industri haram atau mengandung unsur riba.

3. Bagi hasil: setelah dana di investasikan oleh bank keuntungan yang diperoleh akan dibagi sesuai dengan kesepakatan sebelumnya (nisbah). Misal, jika nisbah yang disepakati 60:40, maka 60% keuntungan diberikan kepada nasabah, dan 40% menjadi hak bank.

4. Keuntungan diberikan: setelah janka waktu deposito berakhir( 1,3, atau 6 bulan) bank akan mengembalikan modal awal beserta bagi hasil dari keuntungan.

Keuntungan yang diterima dari deposito syariah ini tidak tetap seperti bunga deposito konvensional, tetapi tergantung pada hasil investasi yang dilakukan oleh bank. Namun, perhitungan bagi hasil lebih transparan dan tidak melibatkan unsur spekulatif.

Sebagai gen Z, kita sering kali ingin hasil yang cepat, mindset "cepat kaya" kerap mempengaruhi keputusan finansial kita. Banyak gen Z tergoda untuk mengikutii investasi yang berisiko tinggi seperti saham atau krypto karena potensi keuntungannya yang besar. Namun, risiko di balik investasi ini juga bisa sangat besar, hingga kita dapat kehilangan uang dalam jumlah yang besar.

Deposito syariah menawarkan alternatif yang aman dan stabil, meskipun tidak menjanjikan keuntungan instan seperti investasi dengan risiko tinggi. Beberapa alasan mengapa deposito syariah cocok untuk gen Z:

1. Aman dan terjamin: dana yang disimpan di deposito syariah relatif aman karena tidak terkena risiko fluktuasi pasar seperti saham atau krypto. Selain itu, deposito syariah juga dijamin oleh lembaga penjamn simpanan (LPS), yang menjamin hingga batas tertentu jika bank mengalami masalah likuiditas.

2. Tanpa riba dan halal: banyak gen Z yang lebih peduli pada keuangan yang etis. Dengan deposito syariah, kita tahu uang kita tidak terlibat pada praktik yang haram atau berbau riba, sehingga kita bisa merasa tenang karena investasi kita dilakukan secara halal dan adil.

3. Syarat minimal terjangkau: kita tidak perlu memiliki modal yang besar untuk memulai deposito syariah, banyak bank syariah yang menawarkan deposito dengan setoran awal yang cukup terjangkau, sehingga anak muda bisa ikut didalamnya. Jadi kita bisa mulai menabung dan berinvestasi tanpa harus menunggu punya uang yang banyak.

Mindset "cepat kaya" sering kali mendorong kita untuk mengambil keputusan keuangan yang kurang bijak. Terlihat kaya dan sukses secara instan bisa mengundang tekanan sosial, apalagi tren flexing di media sosial. Namun, pada kenyataannya jalan menuju finansial tidak harus cepat melainkan stabil dan konsisten.

Deposito syariah mungkin bukan cara untuk "cepat kaya", tapi ini adalah langkah yang bijak untuk membangun kekayaan secara perlahan dan aman. Dengan pendekatan ini kita bisa mulai membiasakan diri menabung dan berinvestasi dengan cara yang etis dan tanpa risiko yang besar. Menunggu dana dan imbal hasil berkembang menjadi besar. Kita bisa fokus pada perencanaan keuangan yang lebih sehat.(*)

Penulis: Muhammad wildan, mahasiswa manajemen bisnis syariah intitut agama islam tazkia.

SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru