Saham TOBA Bangkit di Sesi I Perdagangan Hari Ini

Rizki Rivaldi - Selasa, 04 November 2025 12:12 WIB
Saham TOBA Bangkit di Sesi I Perdagangan Hari Ini

Jakarta-Saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) terpantau bangkit di sesi I perdagangan Selasa (4/11/2025). Padahal empat hari bursa sebelumnya, saham sektor energi ini selalu ditutup di zona merah.

Dilansir media ini dari investor.id, sekitar pukul 11.58 WIB tanggal 4 November ini, saham TOBA di posisi Rp 850 atau menguat 8,97%. Sudah sebanyak 259 juta saham diperdagangkan, frekuensi 32.14 kali, dan nilai transaksi Rp 217,50 miliar.

Saham TBS Energi Utama putar haluan karena ada yang borong. Berdasarkan data pada aplikasi Stockbit Sekuritas, saham ini mencetaknet buyRp 43,9 miliar, tertinggi kedua di antara saham-sahamnet buylainnya.

Sementara itu, pada perdagangan Senin (3/11/2025), meski melemah 3,11% saham TOBA ternyata diserok. Investor asing membukukannet buydi saham ini sejumlah Rp 16,44 miliar.

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatatkan pelemahan kinerja yang signifikan sepanjang 9 bulan pada 2025 (9M25). Saham TOBA pada Rabu (29/10/2025) terpukul hingga membentur batasauto rejectbawah (ARB). Lantas, bagaimana arah saham TOBA selanjutnya?

TBS Energi membukukan penurunan pendapatan sebesar 14,4% yoy menjadi US$ 288,2 juta, sejalan dengan penurunan harga dan volume batu bara global. COGS naik 3% yoy menjadi US$ 266,1 juta, sehingga menekan margin di tengah penurunan pendapatan.

"Akibatnya,gross profitTBS Energi anjlok 71,9% yoy menjadi US$ 22 juta. Ini mencerminkan penyusutan tajam margin usaha," ungkap Kiwoom Sekuritas Indonesia dalam ulasannya, Rabu (29/10/2025).

Adapun beban SG&A emiten berkode saham TOBA tersebut melonjak 37,1% yoy menjadi US$ 46,3 juta. Akibatnya, itu mempersempit ruang profit dan menekan efisiensi operasional.

"Walau TOBA mencatat pendapatan lain-lain US$ 17,2 juta, nilainya terlalu kecil untuk menahan penurunan laba kotor," sebut Kiwoom Sekuritas.

TOBA akhirnya membukukan rugi operasi US$ 11,3 juta, berbalik dari laba US$ 92,6 juta pada 9M24. Tekanan makin dalam akibat rugi divestasi entitas anak US$ 96,9 juta, yang menjadi pemicu utama anjloknya laba bersih.

Pendapatan bunga US$ 2,35 juta tak mampu menutup beban bunga besar US$ 23,1 juta, menandakan struktur pendanaan masih berat. Secara keseluruhan, TOBA berbalik dari laba sebelum pajak US$ 67,8 juta menjadi rugi US$ 128,8 juta.

TOBA menutup kinerja 9M25 dengan rugi bersih US$ 127,9 juta, jauh dari laba US$ 54,4 juta tahun lalu. (*)

SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru