Rapat Perdana Komisi II dengan BPKAD Kota Pekanbaru, Kondisi Keuangan Daerah Memperihatinkan

Endi Dwi Setyo - Selasa, 19 November 2024 06:02 WIB
Rapat Perdana Komisi II dengan BPKAD Kota Pekanbaru, Kondisi Keuangan Daerah Memperihatinkan
Foto: Endi
Komisi II DPRD Pekanbaru memanggil Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru dalam rapat, Senin (18/11/2024).

datanews.id - Komisi II DPRD Pekanbaru memanggil Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru dalam rapat, Senin (18/11/2024).

Pemanggilan BPKAD Kota Pekanbaru ini dalam rangka menjalin silaturahmi sekaligus memperkenalkan susunan keanggotaan Komisi II pasca terbentuknya AKD masa jabatan 2024-2029 pada pekan lalu.

Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Zainal Arifin SE MH didampingi Wakil Ketua Yasser Hamidy dan Sekretaris M Rizki Rinaldi diikuti Anggota lainnya dr Meiza Ningsih M Ked SP THT-BKL, Jepta Sitohang, Arwinda Gusmalina, Mona Sri Wahyuni, Davit Marihot Silaban, Rizky Bagus Oka, Fikri Raihan Ramadhana, Syamsul Bahri dan H Fathullah SH MH.

Hadir dalam rapat ini Kepala BPKAD Kota Pekanbaru Yulianis beserta para kepala bidang.

Komisi II DPRD Pekanbaru dalam rapat ini juga ingin meninjau lebih jauh kondisi keuangan Pemko Pekanbaru yang dikabarkan mengalami defisit.

Hasilnya, kondisi keuangan Pemko Pekanbaru hingga akhir tahun 2024 ini sangat miris dan jauh dari target yang diprediksi sebelumnya. Sehingga berdampak pada realisasi anggaran juga rendah, baru mencapai angka 67 persen.

Dalam hearing tersebut, ternyata bukan PAD saja yang belum sesuai target awal. Namun juga dana transfer dari pusat, serta dana lain-lainnya juga belum dikirim sesuai target.

Kondisi ini membuat keuangan Pemko Pekanbaru masih sulit sehingga berdampak kepada kegiatan pembangunan banyak yang tidak jalan.

"Dari hasil sementara hearing dengan BPKAD, kita fokus tinjau masalah kuangan. Banyak tagihan yang belum terbayarkan," kata Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Zainal Arifin SE MH.

Zainal menjelaskan, dari pemaparan BPKAD, untuk dana transfer pusat yang ditargetkan sejak awal sebesar Rp 2,2 Triliun, yang terealisasi hingga saat ini Rp 1,4 Triliun. Kondisi ini sangat jauh dari target yang sudah diprediksi sebelumnya.

Salah satu penyebabnya adalah belum full turun dana transfer pusat, karena pemerintah pusat masih mengkaji masalah penghematan anggaran yang akan dipangkas di Kementerian dan untuk daerah. Bahkan, pemangkasan anggaran itu bisa sampai 50 persen.

Selain masalah dana transfer pusat, juga capaian PAD Kota Pekanbaru hingga November ini baru Rp 742 Miliar. Padahal, target yang dipatok Rp 1,1 Triliun.

"Ada juga dana transfer daerah sebesar Rp 479 Miliar. Tapi yang terealisi sampai sekarang Rp 150 Miliar. Termasuk juga dana lain-lain jauh dari harapan. Baru terealisasi Rp 15 Miliar dari target awal Rp 223 Miliar," terang Zainal

SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru