Detik-Detik Menjelang Wafatnya Rasulullah #1

Bagian (1) Oleh DR.Sulaiman bin Salimullah ar-Ruhaili
Rio Agusri - Sabtu, 14 September 2024 05:55 WIB
Detik-Detik Menjelang Wafatnya Rasulullah #1
Ilustrasi (Foto int)

Setibanya di masjid, Abu Bakr Radhiyallahu anhu yang sedang mengimami shalat merasakan kedatangan Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam berniat hendak mundur ke barisan makmum, namun Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan isyarat kepada Abu Bakr Radhiyallahu anhu agar tetap berada pada posisinya. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam terus dipapah, didudukkan dan shalat di samping Abu Bakr Radhiyallahu anhu . Abu Bakr Radhiyallahu anhu mengikuti shalat Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam , sementara para Sahabat tetap shalat dengan mengikuti Abu Bakr Radhiyallahu anhu . Kejadian ini ini terjadi pada shalat Zhuhur pada hari Kamis. Shalat itu adalah shalat terakhir yang dilaksanakan oleh Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan berjama'ah bersama para Sahabatnya.

Setelah itu, sakit yang mendera Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam semakin parah. Tiga hari menjelang wafat, Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَحْسِنُوْا الظَّنَّ بِاللهِ

Berbaik sangkalah kalian kepada Allâh! berbaik sangkalah kalian kepada Allâh!

Kemudian seakan Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam merasakan sakit yang luar biasa, sehingga Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu anhuma mengatakan bahwa beliau Radhiyallahu anhuma tidak pernah melihat orang yang merasakan sakit yang lebih berat daripada Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam .

Dalam kondisi ini, Abu Said al-Khudri Radhiyallahu anhu berkata, "Aku masuk ke rumah Aisyah Radhiyallahu anhuma untuk menemui Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam , dan di saat itu Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang merintih merasakan sakit yang luar biasa. Aku meletakkan kedua tanganku ke tubuh Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam yang sedang menggunakan selimut dan aku mendapati panas tubuh Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam sangat tinggi sekali. Abu Said Radhiyallahu anhu mengatakan, "Alangkah berat sakitmu, wahai Rasûlullâh." Kemudian Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّا كَذَلِكَ يُضَعَّفُ لَنَا الْبَلَاءُ وَيُضَعَّفُ لَنَا الْأَجْرُ

Begitulah kita. Ujian kita dilipat gandakan dan pahala kita juga dilipat gandakan

Salah seorang Sahabat yang lain yaitu Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu anhu mengatakan, "Aku juga mendatangi Rasûlullâh, dan ketika itu, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang merintih kesakitan yang luar biasa."


RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM MENGUTUK YAHUDI DAN NASHARA
Sakit Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam terus bertambah parah dan berat. Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil kain untuk menutupi wajah Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia. Jika sedikit berkurang, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menyingkap kain itu dari wajahnya n . Dalam kondisi menahan sakit yang sangat dahsyat ini, Beliau tidak lupa mengingatkan umatnya tentang suatu yang sangat penting. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَعْنَةُ اللهِ عَلَى اليَهُوْدِ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوْا قُبُوْرَ أَنْبِيَاءِهِمْ مَسَاجِدَ

Semoga Allâh melaknat Yahudi dan Nashara yang telah menjadikan kuburan-kuburan para nabi mereka sebagai masjid.

Pada hari-hari itu, Abu Bakr Radhiyallahu anhu terus mengimami para Sahabat Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat-shalat mereka. Saat mereka sedang bersiap menunaikan shalat Shubuh dengan diimami oleh Abu Bakr Radhiyallahu anhu , tepatnnya pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal, menurut pendapat mayoritas para Ulama, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam membuka kain penutup yang menutupi kamar Aisyah Radhiyallahu anhuma dari Masjid Nabawi. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat kearah para Sahabat yang sedang berbaris rapi menunaikan shalat Shubuh. Wajah Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam terlihat berseri-seri lalu tersenyum. Hampir saja kaum Muslimin terpengaruh dalam shalat mereka dengan senyum Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mereka lihat. Merasakan ini, Abu Bakr Radhiyallahu anhu mundur karena menyangka Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam akan keluar dari kamar atau rumah Aisyah Radhiyallahu anhuma menuju masjid. Namun memberikan isyarat agar mereka menyempurnakan shalat mereka. Lalu Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menutup kembali kain tabir itu. Para Sahabat menyangka bahwa Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam sudah mulai sembuh dari sakitnya.

Dugaan para Sahabat ini berlawanan dengan fakta yang ada. Sakit Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam semakin parah sampai-sampai Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam pingsan beberapa kali. Fathimah Radhiyallahu anhuma yang terus mengamati kondisi baginda Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Alangkah berat penderitaanmu, wahai ayahku!" Mendengar ungkapan hati Fathimah Radhiyallahu anhuma , Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam meyakinkan beliau Radhiyallahu anhuma :

لَيْسَ عَلَى أَبِيكِ كَرْبٌ بَعْدَ الْيَوْمِ

Sesungguhnya setelah ini, tidak ada lagi penderitaan yang akan mendera bapakmu.

Meskipun Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang mengalami sakit parah, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sering sekali memberikan wasiat kepada para Sahabatnya terutama wasiat tentang shalat. Bahkan wasiat tentang shalat merupakan wasiat terakhir, ketika Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengalami sakaratul maut. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkannya dengan terbata-bata seraya menahan sakit:

الصَّلاَةَ الصَّلاَةَ وَاتَّقُوْا اللهَ فِيْمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

Perhatikanlah shalat kalian… Perhatikanlah shalat kalian… Dan hendaklah kalian bertakwa kepada Allâh Azza wa Jalla dalam urusan budak-budak kalian.


RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM BERSIWAK
Pada hari Senin pagi, Abdurrahman bin Abu Bakr Radhiyallahu anhuma memasuki kamar Aisyah Radhiyallahu anhuma .

SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru